BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disadari
ataupun tidak kita sadari, setiap hari kita melakukan komunikasi dengan
lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai
suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan,
sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana
menulis ataupun membaca secara cepatdan efektif ataupun berbicara secara
efektif serta menjadi pendengar yang baik. Menurut Stephen Covey, komunikasi
merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling
penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kitatulis atau yang
kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada
penerima pesan.
Penerima
pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga
membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang
efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta
integritas pribadi yang kuat. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang,
betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum,
keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang
efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar
dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan
komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang
baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan
menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat
penting.
Dalam
melakukan komunikasi kita bisa menggunakan berbagai alur atau jaringan,
sehingga pesan komunikasi yang akan kita sampaikan dapat diterima oleh
komunikan atau penerima pesan, sasaran komunikasi kita. Jadi secara singkat
jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari
satu orng ke orang lain. Pada pembuatan makalah kali ini kami akan membahas
tentang jaringan komunikasi agribisnis, artinya jaringan yang digunakan untuk
penyampaian pesan dalam bidang agribisnis.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah makalah ini adalah :
1.
Apakah definisi jaringan komunikasi Agribisnis?
2.
Bagaimanakan struktur dan analisis jaringan komunikasi Agribisnis?
3.
Apakah hambatan dalam jaringan komunikasi Agribisnis?
C. Tujuan
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui definisi jaringan komunikasi Agribisnis.
2.
Mengetahui struktur serta analisis jaringan komunikasi Agribisnis.
3.
Mengetahui hambatan dalam jaringan komunikasi Agribisnis.
`
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi
merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan
yang memungkinkannya berkembang serta lambang-lambang fikiran bersama-sama
dengan alat-alat untuk meneruskannya dalam ruang dan menyimpannya dalam dimensi
waktu (Kincaid dan Schramm, 1978 dikutip dari Cooley, 1909).
Telah
banyak definisi mengenai komunikasi yang dilatarbelakangi berbagai perspektif :
mekanistis, sosiologistis, dan psikologistis. Komunikasi merupakan suatu proses
dimana pihak-pihak peserta saling menggunakan informasi dengan tujuan untuk
mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi
semua pihak yang bersangkutan. Proses ini dan kaitan hubungan yang ada diantara
pasa peserta dalam proses. Komunikasi bukan merupakan jawabannya sendiri,
tetapi pada hakekatnya merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh
penerusan rangsangan dan pembangkitan balasannya (Kincaid dan Schramm, 1978
dikutip dari Cherry, 1957).
Effendy
(2000) mengatakan bahwa hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar
manusia, yakni pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya..
Komunikasi
ditimbulkan oleh adanya keperluan untuk mengurangi ketidakpastian, keperluan
untuk bertindak secara efektif. Komunikasi juga ditimbulkan oleh adanya
keperluan untuk mempertahankan atau memperteguh keakuan. Komunikasi terhenti,
jika makna-makna yang sudah ada cukup lengkap dan dimulai lagi jika diperlukan
makna-makna yang baru (Kincaid dan Schramm, 1978 dikutip dari Barnlund, 1962).
Dalam
komunikasi ada suatu jaringan komunikasi, secara sederhana, definisi jaringan
komunikasi adalah ”siapa berbicara dengan siapa atau kepada siapa” (Beebe dan
Masterson, 1994). Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan jaringan
komunikasi sebagai suatu saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.
Kemudian
Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa hubungan siapa dengan siapa dapat
diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang berguna untuk menelusuri jaringan
informasi ataupun difusi suatu inovasi. Salah satu cara untuk memahami perilaku
manusia adalah dengan mengamati atau memahami hubungan-hubungan sosialnya yang
tercipta karena adanya proses komunikasi interpersonal (Seliawan 1983). Oleh
karena itu untuk memahami hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari
melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam
pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi (Man Lin
1975, diacu dalam Setyanto 1993).
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian jaringan komunikasi
dan aplikasinya dalam salah satu sektor kehidupan yaitu sektor pertanian,
agribisnis. Jaringan komunikasi dalam agribisnis Sangatlah penting untuk
dipahami karena jaringan komunikasi yang baik dan lancer akan dapat
mempengaruhi peningkatan dan pelaksanaan kelancaran usaha, khususnya dalam
bidang pertanian.
Hanneman
dan Mc Ever dalam Djamali (1999) menyatakan bahwa jaringan komunikasi adalah
pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara dua orang atau lebih.
Knoke
dan Kuklinski (1982) melihat jaringan komunikasi sebagai suatu jenis hubungan
yang secara khusus merangkai individu-individu, obyek-obyek dan
peristiwa-peristiwa.
Berger
dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1977) yang melihat jaringan komunikasi
sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang dapat
diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam
sistem sosialnya (Berger dan Chaffee. 1987:239).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi jaringan komunikasi
Agribisnis
Jaringan komunikasi adalah saluran yang
digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini
dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumber
daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa
struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim
komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari
satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang
sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai
sarana komunikasi organisasi.
Beberapa
pengertian jaringan komunikasi menurut beberapa ahli dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Pengertian
jaringan komunikasi menurut Rogers (1983) adalah suatu jaringan yang terdiri
atas: individu-individu yang saling berhubungan, yang dilmbungkan oleh arus
komunikasi yang terpola.
2. Hanneman
dan Mc Ever dalam Djamali (1999) menyatakan bahwa jaringan komunikasi adalah
pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara dua orang atau lebih.
3. Knoke
dan Kuklinski (1982) melihat jaringan komunikasi sebagai suatu jenis hubungan
yang secara khusus merangkai individu-individu, obyek-obyek dan
peristiwa-peristiwa.
4. Berger
dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1977) yang melihat jaringan komunikasi
sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang dapat
diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang dialami seseorang di dalam
sistem sosialnya (Berger dan Chaffee. 1987:239).
5. Feldman
dan Arnold (1993) membedakan jaringan komunikasi menjadi dua jenis, yaitu
jaringan komunikasi formal (menyerupai struktur organisasi) dan jaringan
komunikasi informal yang disebut juga sebagai grapevine atau benalu komunikasi.
6. Sajogyo
(1996) mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai jaringan
komunikasi tradisional. Jaringan komunikasi tradisional merupakan saluran
komunikasi yang paling penting untuk mobilisasi desa .
Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian jaringan
komunikasi secara lebih khusus sesuai dengan penelitian ini, yaitu suatu
rangkaian hubungan di antara individu-individu dalam suatu sistem sosial
sebagai akibat dari terjadinya pertukaran informasi di antara individu-individu
tersebut, sehingga membentuk pola-pola atau model jaringan komunikasi tertentu.
Rogers
dan Kincaid (1981) membedakan pola atau model Jaringan komunikasi ke dalam
Jaringan Personal Jari-jari (Radial Personal Network) dan Jaringan Personal
Saling mengunci (Interlocking Personal Network). Model Jaringan demikian
bersifat memusat dan menyebar. Jaringan personal yang memusat (interlocking)
mempunyai derajat integrasi yang tinggi. Sementara suatu Jaringan personal yang
menyebar (radial) mempunyai derajat integrasi yang rendah, namun mempunyai
sifat keterbukaan terhadap lingkungannya. Selanjutnya Rogers dan Kincaid
menegaskan, individu yang terlibat dalam Jaringan komunikasi interlocking
terdiri dari individu-individu yang homopili, namun kurang terbuka terhadap
lingkungannya.
Salah
satu komunikasi yang dilakukan ialah komunikasi dalam bidang agribisnis.
Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal
dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal
termasuk komunikasi visi (perseroan/ perusahaan), strategi, rencana-rencana,
kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat
diperusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi
eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas,
hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut
memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create
business value).
Pada
dasarnya berbagai informasi terkait bisinis yang sampai kepada masyarakat atau
petani diakibatkan dari adanya interaksi, baik antara petani dengan petani
lainnya maupun petani dengan media komunikasi. Sedangkan media komunikasi
(surat kabar, radio dan televisi) seringkali tidak memberikan rincian detail
dan sederhana yang mudah dipahami.
Untuk
itu, perlu menyalurkan teknologi pertanian melalui saluran yang sudah melembaga
di petani atau yang disebut juga dengan jaringan komunikasi pertanian. Hal ini
mengingat pada PJPT I sebagian besar implementasi teknologi pertanian terbentur
pada dimensi sosial. Pada kenyataannya, faktor manusia ini yang sering menjadi
kasus utama dalam pembangunan pertanian.
Sebenarnya,
jaringan komunikasi agribisnis ini dapat terbentuk karena adanya arena-arena
sosial yang terinstitusionalisasi (melembaga) dengan komunikasi interpersonal
sebagai intinya. Jaringan komunikasi yang sudah ada di Indonesia, berupa
jaringan administrasi (organisasi pemerintahan), jaringan adat (“ninik-mamak”),
jaringan agama (pesantren), jaringan pergaulan (arisan), jaringan ekonomi
(subak) dan jaringan insidental (sekitar warung kopi). Selama ini,
jaringan-jaringan komunikasi tersebut belum dilirik sebagai jaringan komunikasi
pertanian yang penting dalam
pengkomunikasian teknologi pertanian. Padahal jaringan komunikasi ini potensial
untuk menggerakkan dan merubah masyarakat atau petani sesuai dengan derap
pembangunan pertanian.
Menurut
Burhanuddin (1992) dalam penelitiannya di Majalengka Jawa Barat,
peternak-peternak yang terlibat dalam jaringan komunikasi peternakan seperti
kelompok peternak mempunyai akses yang lebih besar untuk mengembangkan usaha
ternaknya. Selanjutnya disimpulkan bahwa para peternak tersebut mempunyai
profil yang lebih baik dengan pendapatan yang lebih besar.
Contoh
di atas menggambarkan bahwa teknologi pertanian pun efektif melalui jaringan
komunikasi dalam alih teknologi ke tingkat petani. Bahkan jaringan komunikasi
Subak di Bali telah menjadi bukti keberhasilan pertanian di Indonesia bagian
timur itu beberapa waktu yang lalu. Dengan demikian, dalam mengoptimalkan
pemanfaatan jaringan komunikasi yang sudah ada di masyarakat dimana teknologi
pertanian akan diintroduksikan, paling efektif adalah mempelajari proses yang
terjadi dalam berbagai jaringan komunikasi tersebut.
Dalam kaitan ini, berbagai perbaikan jaringan
komunikasi yang telah ada perlu dilakukan, antara lain:
1. Menentukan
peranan dari setiap individu yang merupakan warga dari satu kesatuan masyarakat
tertentu,
2. Menentukan
lembaga atau kelompok atau sub kelompok sebagai unit dalam jaringan yang ada,
3. Menentukan
peran-peran komunikasi yang ada, dan
4. Mengukur
berbagai indeks struktur komunikasi yang ada pada masyarakat tersebut.
Dengan
demikian tidak perlu melakukan suatu perombakan besar, tetapi belajar dari
pengalaman bahwa pemanfaatan potensi yang terbengkalai dengan merenovasi dan
merehabilitasi jaringan komunikasi dengan berpedoman pada analisis jaringan
komunikasi mungkin menjadi pendorong bagi tercapainya tujuan PJPT II dengan
pengembangan industri dan agroindustri.
B. Struktur dan Analisis Jaringan Komunikasi Agribisnis
·
Struktur
Jaringan Komunikasi Agribisnis
Suatu
Jaringan, dalam sosiologi lazim dikonsepsikan sebagai suatu tipe hubungan antar
aktor dengan ditandai oleh bentuk interaksi timbal balik yang simetris. Setiap
hubungan antara aktor yang terjalin dalam masyarakat adalah suatu bentuk
Jaringan if (the building block of network), karena itu dasar hubungan sosial
yang berbeda akan melahirkan Jaringan yang berbeda pula (Usman 1991).
Di
samping itu, menurut Rogers dan Kincaid (1981) dalam menjalin hubungan sosial
tersebut, setiap aktor membawa ciri-ciri kepribadiannya sendiri, sehingga
konfigurasi masuknya atau keluarnya seorang aktor dalam jalinan hubungan sosial
akan mempengaruhi struktur interaksi yang diciptakan.
Berbeda dengan Rogers dan Kincaid yang menekankan model jaringan komunikasi pada masyarakat yang lebih luas, DeVito lebih menekankan pada struktur jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi.
Berbeda dengan Rogers dan Kincaid yang menekankan model jaringan komunikasi pada masyarakat yang lebih luas, DeVito lebih menekankan pada struktur jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi.
Menurut
DeVito (1997), ada lima struktur jaringan komunikasi kelompok, yang juga akan
relevan di dalam menganalisis model jaringan komunikasi di lingkaran klik,
termasuk jaringan komunikasi agribisnis. Kelima struktur tersebut adalah:
1. Struktur
Lingkaran
2. Struktur
Roda
3. Struktur
Y
4. Struktur
Rantai
5. Sruktur
Semua Saluran.
Struktur
Lingkaran. Strukutur lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya
sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi
kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain di sisinya.
Struktur
Roda. Struktur roda memilki pemimpin yang jelas. Yaitu yang posisinya dipusat.
Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari
semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan
anggota lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya.
Struktur
Y. Struktur Y relative kurang tersentralisasi di banding dengan strukrur roda ,
tetapi lebih tersentralisasi dibandingkan dengan pola lainnya. Pada struktur Y
juga terdapat pemimpin yang jelas . tetapi semua anggota lain berperan sebagai
pemimpin kedua. Anggota ini dapat menngirimkan dan menerima pesan dari dua
orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu
orang lainnya.
Struktur
Rantai. Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para
anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja.
Keadaan terpusat juga terdapat disini. Orang yang berada di posisi tengah lebih
berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain.
·
Analisis
Jaringan Komunikasi Agribisnis
Analisis
jaringan komunikasi agribisnis merupakan salah satu pendekatan dari penelitian
yang mempelajari perilaku pelaku bisnis berdasarkan pendekatan model komunikasi
konvergens. Masalah-masalah pokok yang ditanyakan oleh peneliti komunikasi
berubah dari "apa efek komumkasi" kepada apa yang dilakukan manusia
dalam berkomunikasi (Setiawan 1983).
Rogers
dan Kincaid (1981) menegaskan bahwa analisis jaringan komunikasi merupakan
metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu
sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan
menggunakan beberapa tipe hubungan interpersonal sebagai unit analisis. Lebih
lanjut salah satu tujuan penelitian komunikasi dengan menggunakan analisis
jaringan komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai interaksi
manusia dalam suatu sistem.
Struktur
komunikasi adalah susunan dari unsur-unsur komunikasi yang berbeda yang dapat
dikenali melalui pola arus komunikasi dalam suatu sistem (Rogers dan Kincaid
1981). hal yang dapat dilakukan dalam analisis jaringan komunikasi, yaitu:
1. Mengidentifikasi
klik dalam sutau sistem;
2. Mengidentifikasi
peranan khusus seseorang dalam jaringan misalnya sebagai liaisons, bridges, dan
isolated; dan
3. Mengukur
berbagai indikator (indeks) struktur komunikasi seperti keterhubungan Klik,
keterbukaan klik, keintegrasian klik, dan lain sebagainya.
Sementara
itu yang dimaksud dengan klik adalah bagian dari sistem (sub sistem) dimana
anggota-anggotanya relatif lebih sering berinteraksi satu sama lain
dibandingkan dengan anggota-anggota lainnya dalam sistem komunikasi (Rogers dan
Kincaid 1981).
Sebagai
dasar untuk mengetahui apakah individu-individu itu dapat dimasukkan ke dalam
suatu klik atau tidak, ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi klik, yaitu:
1. Setiap
klik minimal harus terdiri dari 3 anggota;
2. Setiap
anggota klik minimal harus mempunyai derajat keterhubungan 50% dari
hubungan-hubungannya di dalam klik; dan
3. Seluruh
anggota klik baik secara langsung maupun tidak langsung harus saling berhubungan
melalui suatu ranlai hubungan dyadic yang berlangsung secara kontinyu dan
menyeluruh di dalam klik (Rogers dan Kincaid 1981).
Dengan
pengidentifikasian klik dapat diketahui bagaimana struktur komunikasi yang
terbentuk, akan tetapi dapat juga dipakai untuk mengukur derajat struktur
komunikasinya. Di samping itu, melalui klik juga dapat dilacak tingkat
keinovatifan anggota-anggotanya yaitu dengan melihat tingkat (derajat)
keterbukaan dari klik (Clique Openness). Keterbukaan suatu klik dapat dilihat
dari pola hubungan antar anggota-anggotanya dengan individu-individu di luar
batas klik tersebut. Semakin banyak anggota suatu klik yang berhubungan dengan
anggota lain di luar klik tersebut, maka semakin tinggi derajat keterbukaan
klik tersebut.
Dengan semakin tinggi derajat keterbukaan klik berarti akan semakin banyak informasi-informasi baru yang diterima oleh anggota-anggota klik. Oleh karenanya suatu klik yang lebih terbuka, secara teoritis akan membawa anggota-anggota klik lebih inovatif.
Dengan semakin tinggi derajat keterbukaan klik berarti akan semakin banyak informasi-informasi baru yang diterima oleh anggota-anggota klik. Oleh karenanya suatu klik yang lebih terbuka, secara teoritis akan membawa anggota-anggota klik lebih inovatif.
Adapun
yang dimaksud dengan liaison adalah seorang indvidu yang menghubungkan dua klik
atau lebih dalam suatu sistem, namun ia tidak menjadi anggota klik manapun.
Sedangkan Bridge adalah seorang individu yang menghubungkan dua klik atau lebih
dalam suatu sistem, dan ia menjadi anggota dari klik-klik tersebut. Sementara
itu yang dimaksud dengan isolated adalah individu yang tidak menjadi anggota
dalam suatu sistem atau individu yang tidak terlibat dalam dalam jaringan
komunikasi (Rogers dan Kincaid 1981)
Sementara itu, (Knoke dan Kuklinski dalam Setyanto 1993) menegaskan bahwa analisis jaringan komunikasi mempunyai dua konsep dasar tentang tingkah laku sosial, yakni:
Sementara itu, (Knoke dan Kuklinski dalam Setyanto 1993) menegaskan bahwa analisis jaringan komunikasi mempunyai dua konsep dasar tentang tingkah laku sosial, yakni:
1. Dalam
analisis jaringan harus dilihat bahwa keterlibatan individu yang ada di
dalamnya tidak hanya seorang melainkan melibatkan banyak pelaku yang
berpartisipasi dalam sistem sosial itu. Sifat hubungan yang terdapat pada
individu juga akan terdapat pada individu lain yang terlibat dan mungkin dapat
mempengaruhi terhadap persepsi, kepercayaan dan tindakan dari masing-masing
individu. Di dalam analisis jaringan, langkah-langkah ini tidak hanya berhenti
pada penjumlahan dari tingkah laku sosial saja.
2. Di
dalam Jaringan perlu diperhatikan berbagai tingkatan struktur dalam sistem I.
Sebab suatu struktur sosial tertentu berisi keteraturan pola hubungan dari
suatu keadaan kongkrit.
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan
oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
Kesamaan pemahaman ini dipengaruhioleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan,
perilaku komunikasi, dan situasi (tempat danwaktu) komunikasi. Komunikasi
organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis
dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih
mudah dan jelas. Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih
mudah diserap dan dipahamijika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya
diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika
sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan jugasekaligus
dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif
menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara
berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen
organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill,2002). Dengan kata
lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satuciri
mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat
diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya
efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti
halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang
disampaikan dapat diterima komunikan.
2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan
teknologi informasidan komunikasi yaitu: adanya proses integrasi informasi
menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa
faktor antara lain:
3. Cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki.
Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya
manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang
dibutuhkan sehingga diperlukan jenislayanan komunikasi yang berbeda pula.
4. Coverage.
Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi
manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar danterkadang di daerah yang
terpencil (rural area).
5. Unjuk kerja (performansi).
Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi
selalu dapat dilakukan.
6. Biaya.
Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan
agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
7. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar
komunikasi yang dilakukan tepatsasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal
yang ingin disampaikan sesuai dengankerangka pikir komunikan.
8. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki
suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus
bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
9. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback
terhadap pesan yangdisampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus
dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target
komunikasi yang diharapkan.
10. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan
yang menyenangkandengan komunikan.
Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara
efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
a. Mampu membuat pesan dipahami.
b. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
c. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang
efektif, seorang komunikan harusmemiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
a. Empati,
b. Pembicara yang sederajat,
c. Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif
di suatu perusahaan akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Mempercepat Penyelesaian Masalah.
b. Memperkuat Pengambilan Keputusan.
c. Meningkatkan Profesionalisme.
d. Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
e. Meningkatkan Produktivitas.
f. Memperkuat hubungan Bisnis
C.
Hanbatan
Jaringan Komunikasi Agribisnis
Faktor
hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3
jenis sebagai berikut:
1. Hambatan Teknis
Hambatan
jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan
fasilitasdan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan
baru di bidangteknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran
komunikasi dalam mediakomunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan
semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ideasecara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas
bagaimanapun baiknya transmisi.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan
jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orangyang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan.
Menurut
Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup : Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia, seperti perbedaan persepsi,umur, keadaan emosi, status,
keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Hambatan
yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungansosial
dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Dalam proses komunikasi semua
pesan atau informasi yang dikirim akan diterima denganberbagai perbedaan oleh
penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi,
budaya maupun hal lainnya.
Untuk itu, suatu pesan atau
informasi yang disampaikanhendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan
7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi
dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukanagar penerima
pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirimpesan
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise
bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecilmungkin (singkat,
padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya
menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya
disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan
dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah di interpretasikan serta memilik
makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya
bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikas
ibisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa,
tanda baca dan ejaandengan benar (formal atau resmi). Perbedaan latar
belakang perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, juga dapat
menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari makalah diatas, dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1. Keterampilan
melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung
pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas.
Untuk
dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan
atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta
keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian
yang sangat penting.
2. Komunikasi
merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan
yang memungkinkannya berkembang serta lambang-lambang fikiran bersama-sama
dengan alat-alat untuk meneruskannya dalam ruang dan menyimpannya dalam dimensi
waktu
3. Jaringan
komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang
ke orang lain.
4. Komunikasi
Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan
eksternal bisnis tersebut.
5. Suatu
Jaringan, dalam sosiologi lazim dikonsepsikan sebagai suatu tipe hubungan antar
aktor dengan ditandai oleh bentuk interaksi timbal balik yang simetris
6. Analisis
jaringan komunikasi agribisnis merupakan salah satu pendekatan dari penelitian
yang mempelajari perilaku pelaku bisnis berdasarkan pendekatan model komunikasi
konvergens.
7. Mengoptimalkan
pemanfaatan jaringan komunikasi yang sudah ada di masyarakat dimana teknologi
pertanian akan diintroduksikan, paling efektif adalah mempelajari proses yang
terjadi dalam berbagai jaringan komunikasi tersebut
B. Saran
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang
dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si
penerima pesan
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya
efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti
halnya jenis komunikasi lainnyaditentukan beberapa hal yaitu Persepsi,
Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi,Ketepatan, Kredibilitas,
Pengendalian serta Kecocokan.
DAFTAR PUSTAKA
Riani, Asri
Laksmi,dkk. 2006. ³Dasar-dasar kewirausahaan´. Edisi pertama, Cetakan kedua.UPT
Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press) :
Surakarta http://wordpress.com/2008/12/26/komunikasi
bisnis. rabu 10 agustus 2011.20.00am
/http://www.anneahira.com/artikel-umum/komunikasi-bisnis.htm.
rabu 10 agustus 2011.20.00am
http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/JAE%2027-1c.pdf.
rabu 10 agustus 2011.20.00am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar